LPA

Rabu, 09 November 2011

Tumbuhkan Motivasi Belajar

Pada pembelajaran matematika seringkali siswa merasa kesulitan memahami pelajaran yang diberikan guru, kurang motivasi untuk mengikuti pelajaran bahkan menjadi matematika sebagai mata pelajaran yang paling menakutkan bagi mereka. Hal ini terjadi karena sampai saat ini masih banyak guru menggunakan metode pembelajaran yang disebut metode konvensional, yaitu guru membacakan atau memberikan bahan yang di siapkannya sedangkan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan soal sebagai mana yang di contohkan oleh guru.
Hal tersebut menjadi pasif, dalam pembelajaran matematika seharusnya siswa haruslah aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat memahami pelajaran dan terampil dalammenyelesaikan permasalahan matematika, oleh sebab itu guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang mampumerangsang siswa lebih aktif dalam belajar serta meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami siswa dalam memahami pelajaran dan Selama ini kebanyakan para guru menganggap tinggi rendahnya motivasi belajar telaletak pada murid sendiri. Oleh sebab itu siswa sendirilah yang dapat meningkatkan motivasi belajarnya, namun sesungguhnya guru juga dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa.
Untuk meningkatakan motifasi pada siswa guru seharusnya merancang lingkungan belajar yang kondusif seperti mengunakan metode pembelajaran melalui proyek,pembelajaran berabasis masalah, discovery learning, collaboratif dan cooperatif learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk kegiatan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa seperti debat,penyejian hasil kerja kelompok, membuat makalah, membuat catatan harian, atau catatan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Keller (1983) mengembangkan prinsip moivasi yang di sebut model ARCS

1.Atention (perhatian)
Untuk memancing perhatian siswa, guru dapat mengemukakan hal – hal yang baru, aneh (ganjil), kontradiktif sehingga dapat menumbuhkan perhatian siswa pada gurunya.

2.Relevance, (relevansi)
Suatu upaya menghubungkan materi pelajaran dengan kondisi nyata dan kebutuhan siswa, untuk itu guru perlu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin d capai serta manafaat pengetahuan atau ketarampilan bagi kehidupan siswa.

3. Convidence,( kepercayaan diri)
Memiliki kepercayaan akan kemampuan dan potensi merupakan syarat penting untuk mengembangkan sikap positif terhadap belajar,

4. Statisfaction (kepuasan)
Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan, maka agar siswa memperoleh kepuasan belajar maka haragailah keberhasilanya, semisal dengan pujian maupun hadiah

Sumber : edukasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar